Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Mengenai sistem peredaran darah (donor darah)

UNTUK meminimalkan terpaparnya penyakit dari darah donor, kini bisa dilakukan dengan nucleic acid testing atau NAT. Sebuah teknologi yang dipercaya akurat dan aman untuk menyaring darah. Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah. Dalam proses transfusi darah, bukan tidak mungkin beberapa darah donor terinfeksi virus. Ujungnya, penerima donor pun berisiko terpapar virus tersebut. “Kantung-kantung darah hasil donor bisa saja mengandung hepatitis B hepatitis C dan HIV. Itu sebabnya Palang Merah Indonesia (PMI) mempunyai mekanisme yang ketat untuk skrining di laboratorium,” ucap Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Dr Bambang Sardjono MPH. Sardjono mengatakan, pemberian transfusi darah mempunyai risiko penularan penyakit. Di antaranya penyakit infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD), terutama HIV/AIDS, hepatitis C, h